Realitaonline.com. Nias Barat - Bobi Nasution sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara hadir langsung di Desa Hilimbaruzo Kecamatan Mandrehe Utara Kabupaten Nias Barat di acara kampanye sekaligus pengukuhan Korcam dan Kordes Pemenangan Khenoki-Sabahati, Sabtu 02/11/2024.
Menantu Jokowi Bobi Nasution ini, tampak tiba di Desa Baruzo dan menyetir langsung mobilnya yang didampingi Istrinya Kahiyang Ayu (Putri Presiden ke-7 RI Joko Widodo).
Kedatangan Bobi Nasution merupakan sebuah pembuktian bahwa jejaring Khenoki-Sabahati tidak diragukan lagi.
Sebelum Bobi Nasution tiba di Mandrehe Uatara, Bobi Nasution didampingi Calon Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu dan Sabahati memantau Jembatan Sungai Oyo yang pengerjaannya mangkrak dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Di Mandrehe Utata, Khenoki Waruwu sebagai Calon Bupati Nias Barat Nomor Urut 2, mengajak seluruh Warga Nias Barat untuk memilih Bobi-Surya.
"Saya minta kepada seluruh masyarakat Nias Barat dan pendukung Khenoki Sabahati, untuk memilih Bobi Surya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Kalau di Provinsi Pilih Bobi Surya, di Kabupaten Pilih Khenoki Waruwu," Ajak Khenoki Waruwu disambut tepuk tangan warga.
Bobi Nasution yang merupakan adik ipar Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran, berjanji dihadapan warga, akan lebih memperhatikan Nias Barat dan menuntaskan pembangunan Jalan dan Jembatan yang merupakan tanggungjawab Provinsi yang ada di Nias Barat.
Iapun meyakini bahwa Khenoki Waruwu dan Sabahati terpilih pada Pilkada 27 November 2024 sehingga lebih mudah melakukan kolaborasi pembangunan kedepan.
Hal inipun membuktikan bahwa ketika Khenoki Waruwu dan Sabahati terpilih, maka jejaring ke Pemerintah Provinsi dan juga di Pemerintah Pusat sudah jelas dan tidak diragukan lagi karena pemerintah yang berkuasa saat ini adalah Prabowo Subianto Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang mengusul Paslon 02 di Nias Barat.
Sehari sebelumnya Eliyunus Waruwu didebat publik pertama sesumbar tentang kemampuannya dalam jejaring tetapi hal itu tidak masuk akal karena secara politik PDIP yang mengusul paslon 01 sudah tidak berkuasa di Pemerintah Pusat sehingga secara politik lemah dan terbatas.