Home
Dinas Kesehatan Kota Dumai Laksanakan Lomba Balita Sehat Yang Diikuti Ratusan Peserta | Tirta Kahuripan Tetap Menjaga Pasokan Air Kepada Pelanggan Di Masa Libur Lebaran | Wakil Ketua DPRD Kampar Repol Singgung Infrastruktur Pendidikan | Wakil Ketua DPRD Kampar Fahmil Berharap Terus Tingkatkan Pelayanan kepada Masyarakat Selama Ramadan | Hari Jadi Kabupaten Kampar ke 74, DPRD Menggelar Rapat Paripurna Istimewa | Rapat Paripurna Resmi di Buka Oleh Ketua DPRD Kampar M Faisal. ST di Ruang Rapat Paripurna .
Kamis, 28 Maret 2024
/ Sumatera Utara / 08:01:59 / Hati-hati, Jalur Tobasa – Parapat Terputus Akibat Longsor di Jembatan Sidua-dua /
Hati-hati, Jalur Tobasa – Parapat Terputus Akibat Longsor di Jembatan Sidua-dua
Selasa, 05/02/2019 - 08:01:59 WIB

REALITAONLINE.COM, TOBASA – Masyarakat diharapkan berhati-hati ketika melewati jalur Tobasa Samosir (Tobasa) menuju Parapat, Sumatera Utara. Pasalnya, telah terjadi longsor di jembatan Sidua-dua, Parapat, sejak akhir Desember 2018 lalu hingga Januari 2019. Bahkan sampai saat ini, kondisi longsoran di daerah lintasan Jembatan Sidua-dua ini masih memprihatinkan.

Berdasarkan hasil investigasi beberapa jurnalis Tobasa langsung ke lokasi longsor, bencana longsor yang nyaris melumpuhkan jembatan Sidua-dua itu disebabkan maraknya pembalakan hutan di wilayah lereng gunung di atas jembatan dan sekitarnya. “Apapun alasannya, longsornya Jembatan Sidua-dua di wilayah Parapat ini diakibatkan oleh gundulnya hutan-hutan di lereng bagian atas jembatan dan sekitarnya,” kata warga sekitar yang tidak ingin namanya dimediakan.

Dari pengamatan sepintas, dapat dilihat bahwa wilayah areal di atas longsoran telah gundul alias tidak ada pepohonan lagi, fungsi hutannya telah berubah menjadi lahan pertanian masyarakat. Pembalakan atau penebangan pohon secara liar dan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan hutan mengakibatkan habisnya pepohonan yang menjadi penahan air di kala hujan deras turun di daerah tersebut.

Walapun saat ini sudah dilakukan penanaman bibit pohon di lokasi lereng gunung di atas jembatan Sidua-dua dan sekitarnya, namun hasilnya masih harus menunggu puluhan tahun lagi. Jikapun tumbuh, akarnya masih belum cukup kuat untuk menahan arus air hujan yang turun dengan lebatnya di musim penghujan. Oleh karena itu, solusi jangka pendek yang harus dilakukan adalah menghaentikan kegiatan perambahan hutan di daerah itu dan daerah hutan lainnya di Tobasa.

“Kami dari pekerja media, sebagai kontrol sosial masyarakat berharap kepada Pemerintah melalui aparat terkait untuk segera menghentikan semua kegiatan illegal logging, termasuk penembangan hutan berizin, agar bencana lebih parah lagi tidak menimpa kita semua,” kata Marly Sihombing, salah satu aktivis lingkungan hidup di Tobasa yang juga adalah jurnalis warga dari PPWI Tobasa. (MS/Red)
   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com