REALITAONLINE.COM,SIAK - Bupati Siak Alfedri dengan jelas dan tegas usai video konferensi dengan Gubernur pada Senin (30/3/2020) siang, mengatakan Pemkab Siak mengalokasikan anggaran untuk melawan Covid-19 sebesar Rp28,9 miliar.

Angka itu membuat anggota DPRD Siak dari Fraksi Golkar, Indra Gunawan tercengang. Bahkan dia bertanya, apa yang mendasari Pemerintah Kabupaten Siak mengalokasikan anggaran Rp28,9 miliar itu.

Lebih jauh dikatakannya, untuk mengatasi wabah virus corona dengan luas wilayah Kabupaten Siak mencapai 8.275,18 persegi dan jumlah penduduk 415.128 jiwa (data tahun 2017). Indra Gunawan bertanya, berapa banyak penduduk yang harus dibantu agar mereka bisa hidup dan mengikuti program pemerintah agar melakukan aktivitas di rumah saja sampai dengan batas waktu yang ditentukan.

“Ini masalah serius. Pemerintah juga harus serius melindungi rakyatnya. Pemerintah jangan terkesan setengah hati menangani musibah ini,” cakap Indra Gunawan kepada Media ii, Rabu (1/04/2020).

Sementara pemerintah pusat, menurutnya sudah memberi ruang kepada daerah untuk melakukan pergeseran anggaran untuk mengatasi dan pencegahan wabah corona.

“Kami minta pemerintah jangan terkesan takut untuk melindungi masyarakatnya. Sehingga pemerintah terkesan pelit untuk mengalokasikan anggaran,” tegas Ketua Harian  DPD II Partai Golkar Kabupaten Siak itu.

Anggaran itu harus jelas, berapa kebutuhan untuk tenaga medis dan berapa yang berupa penyediaan obat, alat-alat perlengkapannya medisnya sekaligus mengalokasikan kepada pihak-pihak terkait yang ikut dalam melakukan pengawasan terhadap virus Covid-19, serta bantuan langsung kepada masyarakat kurang mampu yang saat ini sangat membutuhkan karena mereka sudah membatasi diri untuk bekerja.

Sementara data yang berhasil dihimpun, di kabupaten tetangganya, Ketua DPRD Bengkalis H Khairul Umam dalam rapat yang digelar, Senin (30/3) malam mengajukan anggaran melawan Covid-19 sebesar Rp300 miliar. Anggaran itu nantinya akan dibagi dua, sebesar Rp200 miliar untuk masyarakat yang kurang mampu, sementara Rp100 miliar untuk paramedis.