Realitaonline.com, pekanbaru - Pandemi Corona (Covid-19) berdampak bagi seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali para Pendeta yang keseharian mereka bertujuan untuk pembinaan kerohanian/spiritual umat. Dengan turunnya surat edaran dari Gubernur Riau Nomor: 80/SE/2020 tentang upaya aktif untuk mengantisipasi penyebaran dan perkembangan Covid 19, maka masing-masing para pendeta meniadakan ibadah dan aktivitas gerejawi secara berjamaah, dan mengalihkan di rumah masing-masing warga jemaat. Ada juga beberapa gereja yang melaksanakan ibadah secara online. Begitu juga dengan rapat gerejawi dilaksanakan menggunakan aplikasi media sosial. Semuanya itu bertujuan untuk menghindari pertemuan yang melibatkan orang banyak.
Situasi demikian akhirnya berdampak pada pendapatan Gereja yang semakin hari semakin menurun. Bahkan Gereja mulai kesulitan untuk mencukupi biaya operasional termasuk gaji Pendeta.
Pada pertemuan perwakilan Forum Pendeta Ono Niha (Orang Nias) Riau dengan bapak AKBP Peniel Zalukhu (30/04/2020), ketua Forum Pdt. Masieli Zendrato, S.Th menyampaikan "Keadaan para pendeta saat ini memang benar-benar sulit. Apalagi ketika Corona (Covid-19) ini terus berlanjut, maka bisa dipastikan para pendeta akan semakin kesulitan" Untuk menyikapi hal tersebut, ketua Ikatan Keluarga Nias Riau (IKNR) AKBP Peniel Zalukhu, SH bersama Forum Pendeta Ono Niha Riau melaporkan kondisi para pendeta Ono Niha di Riau yang terdampak Corona (Covid-19) kepada Gubernur Riau Bapak Drs. H. Syamsuar, M.Si. Oleh Ketua Umum Ikatan Keluarga Nias Riau (IKNR) bapak AKBP Peniel Zalukhu mengatakan : "Situasi yang dihadapi para pendeta saat ini benar-benar sulit sebagai dampak dari covid-19. Kebaktian di gereja secara berjamaah sudah ditiadakan, dan dialihkan pada kebaktian di rumah warga.