REALITAONLINE.COM, DUMAI - Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Rabu (18/7/2018) pukul 07.00 WIB, informasi hotspot di Riau, khususnya Kota Dumai terpantau 15 titik api dengan confidence diatas 70 persen.
Dalam penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan (karlahut), Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan BeNcana Daerah (Kalaksa BPBD) Tengku Izmet mengatakan tidak ada anggaran khusus untuk penanggulangan Karlahut ini.
"Sudah 4 tahun tidak ada anggaran khusus untuk menanggulangi kebakaran laHan dan hutan. Hanya saja anggaran yang kita gunakan dari anggaran penanggulangan bencana," kata Tengku Izmet.
Dikatakan Izmet, tahun ini anggaran penanggulangan bencana di BPBD Dumai sebesar Rp700 juta dan baru digunakan sekitar Rp50 juta.
"Anggaran yang digunakan untuk kegiatan yang dinilai penting dan darurat saja saat ini. Makanya baru sekitar Rp50 juta yang digunakan," ujar Izmet.
Masih dikatakan Izmet, saat ini personil masih melakukan pendinginan di beberapa lokasi lahan yang terbakar di Kota Dumai, seperti di Kecamatan Dumai Barat, Dumai Timur, Sungai Sembilan dan Medang Kampai.
"Ada beberapa kendala dibeberapa lokasi lahan yang terbakar, yaitu kurangnya sumber air dan angin yang kencang. Kendala ini tentunya menyulitkan proses pendinginan di lahan yang terbakar," ungkapnya.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dumai, Satrio Wibowo mengatakan kondisi udara yang terpantau melalui alat PT Chevron Pacifik Indonesia distrik Dumai, baik.
"Level udara hari ini pukul 07.00 WIB, terpantau dilevel 22 psi. Hingga level 50 psi pun masih dalam kondisi baik, namun kalau melebihi level itu sudah tidak sehat," kata Satrio Wibowo. ***