SELATPANJANG - Camat Tunjiarto sampaikan keluhan terkait ancaman abrasi di Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau. Akibat abrasi itu, ba...[read more] "> SELATPANJANG - Camat Tunjiarto sampaikan keluhan terkait ancaman abrasi di Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau. Akibat abrasi itu, ba" />
 
Home
Sambut HBP ke-60, Rutan Dumai dan PIPAS Rutan Dumai Gelar Donor Darah | Warga Binaan Rutan Dumai Gotong Royong Jaga Lingkungan Blok Hunian Tetap Bersih | Walikota Dumai H. Paisal Menjamu Masyarakat Dengan Berbagai Macam Hidangan | Walikota Dumai Bersama Ketua TP PKK Kota Dumai Menyambut Kehadiran Masyarakat Dengan Baik | Rasyid Assaf Dongoran Ikuti Proses Penjaringan Bupati Pada Golkar Tapsel | Khenoki Waruwu Mendaftar Sebagai Bakal Cakada Di Partai Golkar, PDI-P Dan Partai Demokrat
Sabtu, 20 April 2024
/ Meranti / 17:48:17 / Camat Tunjiarto Keluhkan Masalah Abrasi /
Camat Tunjiarto Keluhkan Masalah Abrasi
Selasa, 13/02/2018 - 17:48:17 WIB
Salah satu titik abrasi di Desa Mekong Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti, Riau

REALITAONLINE.COM,SELATPANJANG - Camat Tunjiarto sampaikan keluhan terkait ancaman abrasi di Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau. Akibat abrasi itu, banyak warga Rangsang pindah ke Kepulauan Riau.

Keluhan tersebut disampaikan Tunjiarto saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Rangsang, Selasa (13/2/2018).

"Yang terus menghantui kami masalah air pasang," kata Tunjiarto.

"Sekarang sudah sampai Februari air pasang besar. Dari Oktober sampai Februari, akibatnya wilayah perkotaan direndam air asin," tambah mantan Camat Tebingtinggi Timur itu lagi.

Dijelaskan Tunjiarto, untuk di Pulau Topang, saat ini sudah hampir 2 KM daratan habis akibat abrasi.

Sementara di Tanjungmedang, sekitar 150 kk nelayan dan petani sekarang pindah ke Kepulauan Riau. Ada yang mencari keuntungan di Tanjungbatu, Tanjungbalai, dan Kota Batam.

"Ini yang kami harapkan ada penanganan maksimal. Jangan sampai warga di Gayung juga ikut pindah," harap Tunjiarto.

Untuk di Kepulauan Meranti, abrasi memang menjadi momok yang belum teratasi. Semua pulau mempunyai titik-titik abrasi. Yang paling terparah memang terjadi di Pulau Rangsang.

Meski masuk kategori pulau terluar, namun sampai saat ini belum ada penanganan abrasi secara maksimal dari pemerintah pusat. Sementara setiap saat tebing-tebing di pulau terus saja runtuh ke laut. ***
   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com