REALITAONLINE.COM BENGKALIS, - Polteknik Negeri (Poltek) Bengkalis hibahkan mesin giling kacang kedelai dan press tahu kepada salah satu kelompok pengrajin usaha pembuatan tahu Rantau Kasai Tambusai, Kamis (5/10/17).

Hibah teknologi ini diserahkan langsung Ketua Program Iptek bagi Masyarakat (IbM), Erwen Martianis, ST. MT, bersama timnya M. Idham MT (anggota) dan Stephan MT (anggota) disaksikan Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M), Akmal Indra S.Pd MT, di gedung Teknik Mesin Polteknik Negeri Bengkalis.

Ketua IbM Poltek Bengkalis Erwen Martianis, ST. MT mengatakan, pemberian hibah teknologi hasil penelitian dosen dimasudkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi kelompok usaha masyarakat.

“Adanya hibah ini diharapkan, produksi tahu yang dihasilkan semakin meningkat. Selama ini hasil penelitian kawan-kawan dosen itu tersimpan tanpa termanfaatkan dengan maksimal,” ungkapnya.

Erwen menambahkan, dengan adanya program IbM ini, hasil-hasil penelitian dosen bisa bisa bermanfaat karena langsung direalisasikan dan dihibahkan kepada masyarakat.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M), Akmal Indra S.Pd MT, menjelaskan hibah hasil sejak tahun 2013 berbagai iptek hasil kajian dan penilitian para dosen sudah dihibahkan kepada masyarakat.

“Berawal dari tahun 2013, saat itu dua proposal kita disetujui oleh Kemenristek Dikti, dan hampir setiap tahun ada ada saja proposal yang disetujui, bahkan tahun 2017 ini ada 6 proposal dari sejumlah prodi yang disetujui Kemeristek dan itu menjadi yang terbanyak di Riau,” terangnya.

Ditambahkan Akmal, baru-baru ini kata Akmal, sejumlah dosen Teknik Perkapalan juga memberikan pelatihan kepada warga Desa Deluk Kecamatan Bantan, soal produksi kapal fiber menggunakan kain sebagai pengganti serat.

“Bagian luar tetap menggunakan fiber sedangkan bagian dalam mengunakan kain sebagai pengganti serat. Kekuatan tak kalah jauh dengan kapal fiber yang menggunakan serat. Sangat membantu masyarakat terutama para nelayan,” kata Akmal lagi.

Sementara itu penerima mesin giling dan press tahu, Rantau Kasai Tambusai mengaku senang menerima hibah mesin tersebut. Selama ini hasil produksi tahu jauh berkurang jika dibanding dengan awal-awal usaha tahu berdiri, karena diproduksi dengan mesin manual dan tenaga manusia.

“Dengan bantuan mesin ini produksi tahu kami bisa lebih banyak dari sebelumnya. Target kami kalau sebelum ini hasil produksi hanya sekitar 30 Kg, bisa meningkat sampai 1 kampit (50 Kg),” sebut Rantau.(rtc)**