SIAK - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Riau dan pemerintah Kabupaten Siak melakukan peluncuran awal atau soft launch...[read more] "> SIAK - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Riau dan pemerintah Kabupaten Siak melakukan peluncuran awal atau soft launch" />
 
Home
Keluarga Besar Rang Jambak ( KBRJ) Mengadakan Silaturahmi dan Berbuka Bersama. | Polres Dumai Berhasil Menggulung 4 Tersangka Dengan Barang Bukti 5000 Kg Sabu dan 150 Butir Pil Ekta | Minta Perhatikan Daerah yang Komitmen Menjaga Lingkungan | Keluarga Besar SDN 006 Pangkalan Kerinci Gelar Buka Puasa Bersama | Pemko Pekanbaru Serahkan LKPD 2023 ke BPK Perwakilan Riau | Disdukcapil Pekanbaru: Dokumen Kependudukan Sudah Ada Barcode, Tidak Perlu dilegalisir
Jum'at, 29 Maret 2024
/ Siak / 21:15:11 / BPTP Riau dan Pemkab Siak Soft Lounching Taman Teknologi Pertanian di Muara Kelantan /
BPTP Riau dan Pemkab Siak Soft Lounching Taman Teknologi Pertanian di Muara Kelantan
senin, 28/08/2017 - 21:15:11 WIB
alai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Riau dan pemerintah Kabupaten Siak melakukan peluncuran awal atau soft launching Taman Teknologi Pertanian (TPP)

REALITAONLINE.COM,SIAK - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Riau dan pemerintah Kabupaten Siak melakukan peluncuran awal atau soft launching Taman Teknologi Pertanian (TPP) yang berlokasi di Kampung Muara Kelantan, Kecamatan Sungai Mandau, Senin (28/08/17).

"TPP merupakan sarana untuk melakukan pelatihan, pemagangan, pusat diseminasi teknologi, serta pusat advokasi bisnis center masyarakat di bidang pertanian dengan pendampingan dari dinas pertanian dan BPTP Riau sendiri," ujar Kepala BPTP Provinsi Riau Kuntoro Boga dalam sambutannya di soft launching TPP Siak.

Kuntoro menyebutkan, kegiatan soft launching ini bertujuan untuk memperkenalkan TPP pada masyarakat dan stake holder, khususnya pemerintah kabupaten Siak sebagai rekan setelah satu tahun pembangunan yang sudah dimulai sejak Agustus 2016 lalu. Sedangkan grand launching akan dilaksanakan pada tahun 2018.

"Akhir tahun 2018 semuanya sudah bisa diselesaikan, dan siap diserahkan ke pemerintah kabupaten Siak. Namun BPTP Provinsi akan terus melakukan pendampingan guna memantau perkembangan TTP Siak, jangan sampai terbengkalai dan tidak bermanfaat," sebutnya.

Dia menambahkan, program TPP adalah salah satu nawacita presiden dan Wapres Joko Widodo - Jusuf Kalla dalam meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional serta peningkatan produksi pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan.

"Kami juga sudah memiliki berbagai kegiatan dengan petani, diantaranya berupa pelatihan pembenihan padi, pasca panen, pembenihan bawang, serta pasca panen, inkubasi, dan lainnya. Serta adanya kerjasama dengan Universitas Riau dan UIN Suska," terang Kuntoro.

Lebih lanjut, untuk perkembangan TPP Siak sendiri di dalamnya terdapat pembenihan padi, pembenihan hortikultura seperti bawang merah diatas lahan seluas 0,5 hektare. Lalu juga ada buah-buahan yang dilaksanakan di lahan empat Ha dengan berbagai jenis buah tropis. Kemudian perbibitan itik sebanyak 500 ekor DOD dan 1.000 butir telur untuk ditetaskan.

BPTP juga mengintroduksikan teknologi integrasi antara padi, itik dan ikan, atau disebut dengan binapadi. Ia menilai cara tersebut memiliki banyak keuntungan yang akan dirasakan oleh petani, khususnya di Kecamatan Sungai Mandau sebagai daerah lahan pasang surut tipe C dan D.

Sementara Wakil Bupati Siak Alfedri menyebutkan TPP adalah harapannya Kabupaten Siak bahkan bisa jadi untuk Provinsi Riau juga. Selama ini beberapa benih padi, bawang dan buah masih didatangkan dari luar wilayah setempat.

"Dengan sudah adanya TPP di kabupaten Siak, tidak ada lagi istilahnya impor benih dari luar Riau. Dengan begitu petani bisa diberdayakan untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ucap Alfedri.

Ia juga menyebutkan, saat ini cara pandang masyarakat di Kabupaten Siak sudah mulai banyak yang berubah, kini petani sudah mulai berangsur-angsur tidak lagi bergantung pada sawit, dan beralih ke bidang pertanian, seperti padi, bawang, nenas, dan lainnya.

"Kita juga sudah menerbitkan perda tentang pelarangan alih fungsi lahan pertanian untuk perkebunan sawit. Jika masyarakat dan perusahaan masih juga nekat akan dikenakan sanksi. Dan juga menyarankan untuk jangka panjang lebih bagus lahan dimanfaatkan menanam komoditi bidang pangan," kata dia lagi.***
   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com