DURI - Menghapus Bahan Bakar Minya (BBM) jenis premium secara perlahan oleh pemerintah RI mengundang keresahan bagi masyarakat khususnya ...[read more] "> DURI - Menghapus Bahan Bakar Minya (BBM) jenis premium secara perlahan oleh pemerintah RI mengundang keresahan bagi masyarakat khususnya " />
 
Home
Walikota Dumai Menghadiri Halal Bi Halal dan Menyerahkan Bantuan Dana Hibah 1Milyar | Pj Bupati Kampar Bersama Masyarakat Kecamatan Terkait Pola PPTPKH Pada Perkebunan Sawit Rakyat | Melalui Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024. | Anggota DPRD Rokan Hilir Basiran Sebut Reses Kegiatan Penting | Masyarakat Laporkan Keributan di Salah Satu Cafe ABG | Bimbingan Teknis Implementasi Penatausahaan SIPD-RI Pemkab Bogor Tahun Anggaran 2024
Selasa, 30 April 2024
/ Bengkalis / 08:38:42 / Khawatir Premium Tak Dijual Lagi Saat Ramadan /
Khawatir Premium Tak Dijual Lagi Saat Ramadan
Kamis, 25/05/2017 - 08:38:42 WIB
Ratusan jiregen tersusun rapi di SPBU Hangtuah untuk mengisi premium.

REALITAONLINE.COM,DURI - Menghapus Bahan Bakar Minya (BBM) jenis premium secara perlahan oleh pemerintah RI mengundang keresahan bagi masyarakat khususnya pegadang premium eceran yang ada di lingkungan Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Hal itu tak dipungkiri sejumlah pedagang premium yang sudah memadati lokasi di sekitar SPBU Hangtuah Duri, Rabu (24/5/2017) siang tadi. "Premium katanya mau dihapuskan," kata Usman salah satu dari pedang premium ecerran kepada GoRiau.com.

Menurut Usman, dicabutnya subsidi BBM Premium ke Pertalite ini akan diberlakukan mulai Ramadan nanti. Dan hal ini akan sangat menyulitkan masyarakat khusus yang yang berada di daerah pedalaman yang jauh dari SBPU.

"Makanya dari sekarang kami sudah mulai membeli premium. Karena takutnya nanti tidak dapat lagi, dan kalaupun dapat harganya pasti sudah naik melebihi saat ini. Ini mau puasa, kita khawatir akan terjadi kelangkaan BBM khususnya premium ini," ujarnya lagi mengaku dari daerah Pinggir. Pantauan Media di SPBU Hangtuah saat mobil tangki sedang mengisi BBM, terlihat ratusan jiregen tersusun rapi di dekat lorong slang pengisian BBM. Jiregen yang ditandai dengan tanda yang sama bisa mencapai 6 hingga 8 jiregen, itu membuktikan bahwa 1 orang yang datang itu tidak hanya membawa 1 atau 2 jiregen melainkan banyak hingga 8.

"Kami saja datang dari Kandis, di Pinggir sudah tidak ada lagi premium. Adanya cuma pertalite yang dijual pihak SPBU. Kalau ini tidak dari sekarang kami beli stok premium, nanti-nanti pasti susah dapatnya," ujar Reno menambahkan.(grc/roc)***
   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com