REALITAONLINE.COM,BANGKINANG - Tradisi Balimau Kasai kembali akan digelar di Desa Batubelah, Kecamatan Kampar sebelum memasuki bulan suci Ramadhan pada tahun ini. Berbagai acara akan dilaksanakan dan penyelenggaraan tahun ini dijamin akan berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Panitia Balimau Kasai Desa Batubelah Marwan didampingi Sekretaris Rubbi Cahyadi dan Koordinator Sampan Hias Firdaus,SHI kepada Media, Sabtu (29/4/2017) mengungkapkan, rangkaian acara Balimau Kasai tahun ini atau disebut Wisata iven Festival Tradisi Balimau Kasai 2017 diselenggarakan selama 10 hari dimulai 15 sampai dengan 24 Mei 2017.
Acara tersebut terdiri dari basiacuong, lawak ocu, lomba busana budaya tingkat anak-anak, kuliner khas Kampar, karnaval kendaraan hias dan karnaval sampan hias. Kemudian pada hari h acara diadakan makan bajambau.
Semua acara dikemas oleh Taprobana Multitech dan dimeriahkan oleh Riau Rhythm Chambers Indonesia, Classic Gong, Muara Takus Ethnic Music, Atraksi Seni Rupa Langka Ompek (Kholil Zuhdi,S.Sn).
"Kegiatan karnaval tanggal 15 Mei dibuka oleh Pj Bupati Kampar dan malam harinya langsung digelar perlombaan basiacuong," terang Marwan. Pembukaan karnaval digelar di Dermaga Balimau Kasai.
Panitia menyediakan hadiah puluhan juta rupiah dari seluruh lomba.
Lebih lanjut Marwan mengatakan, berdasarkan pengalaman dari penyelenggaraan sebelumnya, masukan dari tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat, ada beberapa hal yang ingin dilakukan panitia yaitu menyangkut dengan norma agama dan normal sosial dimana pada penyelenggaraan tahun ini panitia akan memperhatikan hal-hal yang bisa menodai norma agama dan sosial dan mencegah hal-hal yang bisa melanggar norma agama dan sosial.
"Harus banyak tata acara yang diubah dan kami koordinasi diantaranya dengan polisi, Kodim, kami minta bantuan personil untuk menertibkan kegiatan seperti joget, minum minuman keras dan adanya campur baur laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.
"Kita targetkan akan kembalikan balimau kasai sebagai sebuah tradisi turun temurun yang tetap menjaga kaidah agama dan adat," beber tokoh muda Kampar asal Batubelah ini.
Hal lainnya yang akan jadi perhatian adalah pada hari h nanti tradisi makan bajambau biasanya dihidang, besok beda, para ibu akan membawa dulang kaki tiga. Bujang Dara Kampar juga akan bergerak dari Rumah Datuok Suku Tuo lalu diiring ke lokasi acara," bebernya.(grc/roc)***
