SIAK SRI INDRAPURA, - Keberadaan limbah cair sisa produksi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Siak, berpotensi merusak lingkungan sek...[read more] "> SIAK SRI INDRAPURA, - Keberadaan limbah cair sisa produksi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Siak, berpotensi merusak lingkungan sek" />
 
Home
Dinas Kesehatan Kota Dumai Laksanakan Lomba Balita Sehat Yang Diikuti Ratusan Peserta | Tirta Kahuripan Tetap Menjaga Pasokan Air Kepada Pelanggan Di Masa Libur Lebaran | Wakil Ketua DPRD Kampar Repol Singgung Infrastruktur Pendidikan | Wakil Ketua DPRD Kampar Fahmil Berharap Terus Tingkatkan Pelayanan kepada Masyarakat Selama Ramadan | Hari Jadi Kabupaten Kampar ke 74, DPRD Menggelar Rapat Paripurna Istimewa | Rapat Paripurna Resmi di Buka Oleh Ketua DPRD Kampar M Faisal. ST di Ruang Rapat Paripurna .
Jum'at, 29 Maret 2024
/ Siak / 18:00:23 / Tertarik Bangun Pabrik Pengolahan Limbah Sawit di KITB /
Tertarik Bangun Pabrik Pengolahan Limbah Sawit di KITB
Jumat, 28/04/2017 - 18:00:23 WIB
Wakil Bupati Siak H Alfedri foto bersama dengan investor Taiwan dan Malaysia, usai membahas rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah sawit. (foto:humas siak).

REALITAONLINE.COM,SIAK SRI INDRAPURA, - Keberadaan limbah cair sisa produksi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Siak, berpotensi merusak lingkungan sekitar areal perusahaan, jika tidak dikelola dengan baik. Namun sebaliknya, apabila sisa limbah tersebut dapat ditingkatkan nilai gunanya menjadi bioenergi, tentunya dapat mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit dan berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah.

Demikian dikatakan Wakil Bupati Siak H Alfedri saat memimpin pertemuan dengan calon investor dari Taiwan dan Malaysia, di ruang rapat Pucuk Rebung, Kantor Bupati Siak, Rabu (26/04/2017).

Saat ini, di Kabupaten Siak ada 23 PKS yang tersebar di 14 kecamatan, 15 diantaranya berpotensi menghasilkan limbah yang dapat diolah menjadi biodiesel. Untuk itu, Pemkab Siak mendukung perusahaan daerah dan OPD terkait untuk memaksimalkan peluang bisnis ini, diantaranya melalui persiapan areal Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) sebagai lahan pembangunan pabrik.

"Urusan powerplan, Pemkab akan berkerjasama dengan Bumi Siak Pusako (BSP) untuk menjamin ketersediaan pasokan gas bagi pabrik yang beroperasi di KITB nantinya," jelasnya.
PT Bosowa Indonesia sebagai mitra kerja Pemkab Siak dalam mengembangkan KITB, mempertemukan Pemkab dan calon investor dua negara itu, dengan harapan potensi limbah B3 di Kabupaten Siak dapat tergarap dengan baik sebagaimana di negara tetangga.

"Saat ini calon investor juga sudah membangun pabrik yang sama di kawasan Sinai Johor Malaysia. Mereka mengambangkan limbah sawit menjadi biodiesel, pupuk dan sabun," sebut Salman, perwakilan manajemen Bosowa Group untuk KITB.

Dia berharap, jaminan pasokan bahan baku dari 15 PKS yang ada di Kabupaten Siak menjadi daya tarik bagi calon investor untuk berinvestasi. "Kalaupun tidak, pasokan tetap bisa kita ambil dari Pelalawan dan Kampar," ujar Salman.

Sementara itu, Chang Chihyue calon investor asal Taiwan mengatakan, untuk mendirikan pabrik pengolahan limbah sawit dibutuhkan 4.000 ton limbah B3 per tahun. Bahkan jika pasokan bahan baku terpenuhi, pihaknya dapat mengembangkan sektor usaha lain seperti pemanfaatan cangkang sawit.

"Lahan yang dibutuhkan untuk pendirian pabrik berkisar antara 8 - 10 hektar. Untuk proses pembangunan infrastruktur pabrik hanya butuh waktu 10 bulan saja," sebut Chang.

Namun sebagai calon investor, kondisi akses jalan menuju pelabuhan Tanjung Buton yang memprihatinkan tak luput dari perhatiannya.

Namun, kekhawatiran Chang langsung dijawab Wabup Alfedri. Menurut dia akses jalan menuju KITB sejauh 163 km tersebut merupakan aset milik nasional, dan sudah diusulkan perbaikannya untuk pengerjaan tahun anggaran 2018.(grc/roc)***
   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : yhalawa2014@gmail.com