Tunjangan tidak Cair
Dibaca sebanyak 2582 kali
Rokan Hilir | nurmisnawati halawa | Selasa, 09/05/2017 | 21:22:15 WIB
REALITAONLINE.COM,BAGANSIAPIAPI - Dua orang dokter spesialis di RSUD Pratomo melakukan mogok kerja karena belum keluarnya tunjangan mereka. Kedua dokter spesialis tersebut yakni dokter bedah dan dokter Obgyn (Kandungan).
Menyikapi ada dokter yang mogok kerja, 4 orang anggota DPRD dari komisi D langsung melakukan pertemuan tertutup ke RSUD Pratomo untuk mencari solusi atas persoalan itu.
Pertemuan dihadiri Direktur RSUD Pratomo, dr Tribuana, membicarakan tentang kondisi keuangan daerah yang lagi sakit.Â
'Kita ingin pelayanan di RSUD bisa berjalan maksimal sesuai fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Semua pihak harus bisa saling mengerti dan tidak hanya RSUD saja yang merasa tidak diperhatikan karena semua pihak juga turut terkena imbas dari kondisi defisit keuangan di daerah,' kata Sekretaris Komisi D, Hj Suryati AR usai melakukan pertemuan dengan pihak RSUD, Selasa (9/5/2017).
Hingga saat ini, tambah Suryati, kondisi defisit harus bisa menjadikan dokter spesialis bekerja dengan baik. Apalagi mengingat ada beberapa mata anggaran belum terealisasi. Terutama dipicu adanya tunjangan bulan November -Desember yang belum keluar. Tapi itu bukan hanya menimpa kalangan tenaga kesehatan sehingga hendaknya bisa dimaklumi persoalan yang ada.Â
Sementara itu, Direktur RSUD Pratomo dr Tri Buana membenarkan adanya kejadian dimana dua dokter yang tak masuk. Kondisi tersebut mempengaruhi pelayanan terhadap pasien yang ingin mendapatkan penanganan.Â
'Kemarin pasien ke kebidanan itu terdapat sekitar 40-an orang yang tidak bisa dilayani, beliau (dokter) tak masuk begitu juga dokter bedah," katanya.
Ia mengungkapkan, kedua dokter itu tidak masuk kerja sejak sejak Senin (8/5/2017) siang, sampai Selasa (9/5/2017) kemarin. Belum diketahui apakah pada hari ini, Rabu (9/5/2017) dokter tersebut sudah masuk kembali.
Terkait kejadian itu, direktur mengatakan belum ada sanksi dan masih diberikan toleransi, ia menegaskan tetap mengupayakan ada jalan keluar atas permasalahan itu.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Rohil dr Suratmin menilai kejadian itu bukan mogok, karena pelayanan tetap jalan begitu juga untuk bagian gawat darurat, Emergency.
"Kalau mogok tentu tidak buka, mudah-mudahan persoalan ini selesai secepatnya," katanya.(grc/roc)***