Realitaonline.com, Pelalawan -
Pengadaan ayam ternak yang dibagikan secara mendadak oleh aparat desa terhadap warga diduga ayam yang telah terjangkit wabah virus. Padahal biaya pengadaan ayam ternak tersebut mencapai kurang lebih tiga ratus juta rupiah dengan sumber dari Dana Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau.
Hal itu terungkap atas keluh kesah sejumlah tokoh masyarakat Desa Pangkalan Gondai atas kepemimpinan Aman L selaku kepala desa selama kurang lebih tiga tahun. Tidak ada satupun pembangunan yang direalisasikan dari Dana Desa baik pada kegiatan fisik maupun non fisik di desa Pangkalan Gondai ungkap warga Sabtu (11/5/2024) kepada awak media ini.
Salah seorang tokoh masyarakat yang tidak ingin ditulis identitasnya membenarkan adanya bantuan ayam ternak. "Memang pengadaan ayam ada kemarin itu. Kalau ngga salah, sampai ke masyarakat sekitar satu bulan banyak mati. Malahan ayam kampung sini ikut-ikutan mati juga. Nampaknya ayam yang dibagikan terhadap warga itu membawa wabah penyakit ke desa ini," ucapnya sambil tertawa.
Takoh masyarakat itu menuturkan jika bantuan ternak tersebut bukan menguntungkan masyarakat melainkan membawa kerugian. "Jangankan dapat bertelur, ayam yang udah di kandang saja ikut mati, cetusnya. Disini kemarin rame (banyak) ayam peliharaan pak, lihatlah sekarang sudah sunyi," ujarnya menjelaskan
Warga menilai kedatangan ayam bantuan dari aparat desa yang telah dibagikan kepada masyarakat tersebut adalah ayam pembawa virus. Karena ayam yang telah mereka pelihara sebelumnya juga ikutan mati, paparnya.
"Mati dua, mati tiga, lalu ayam kampung peliharaanpun ikutan mati juga. Makanya di sorot sama masyarakat, ayam bantuan kemarin bukannya nambah ternak, sepertinya justru membawa malapetakan dengan membawa virus yang menular bagi ayam-ayam peliharaan di kampung ini," kata Tokoh masyarakat itu menjelaskan.
Sementara ditempat terpisah, sorang warga lainnya menyampaikan bahwa lebih baik uang biaya pengadaan ternak ayam dari Dana Desa itu disumbangkan ke Masjid atau kepada orang yang membutuhkan. Itu jau lebih bermanfaat dari pada beli ayam yang membawa penyakit seperti itu, kilahnya penuh kesal.
Narasumber kedua ini menjelaskan bahwa banyak masyarakat penerima ayam tersebut mengeluh. Karena walaupun mendapat bantuan pakan, tapi nyatanya ayam itu tidak mau makan meskipun pakannya diganti dibeli sendiri oleh warga yang sudah dapat ayam, sebutnya.
Masyarakat sini kesal, karena pakan jenis Pur yang dikasih dari aparat desa kemarin, tapi tidak mau dimakan sama ayam tersebut. Bahkan penerima ayam mencoba mengganti dengan pakan lain, seperti beras pun nggak mau juga dimakan. Ya bagaimana lagi, namanya ayam sakit," ucapnya sambil tertawa kesal.
"Aku dapat empat ekor kemarin, tapi hanya dalam seminggu saja mati semua.” “Nggak ada yang di potong, mati semua,"! sahut seorang ibu rumah tangga menimpli pengakuan narasumber tersebut.
Dari penuturan sejumlah sumber, gejala awal yang terlihat sebelum ayam ternak itu mati adalah mulai susah makan atau tidak mau makan, kemudian tampak seperti sering mengantuk dan lemas, hingga akhirnya berangsur mati. (Sona)